4 Film Ini Habiskan Dana Milyaran Tapi Sepi Penonton, yang Terakhir Paling Parah
BoneposWow.Bone - Belakangan banyak film bioskop Indonesia yang menggunakan teknologi canggih dalam proses produksinya demi memberi nuansa dramatis dan nyata bagi penonton. Hal ini tentu menjadi langkah besar bagi kemajuan dunia perfilman tanah air. Film-film berteknologi canggih seperti ini pun kerap disandingkan dengan film-film buatan Hollywood.
Namun, menggelontorkan biaya hingga milyaran rupiah untuk pembuatan film, ternyata bukanlah sebuah jaminan untuk membuat film tersebut laris di pasaran. Beberapa film besutan anak bangsa pun sudah menjadi korban.
Bonepos.com telah merangkum 4 film Indonesia dengan biaya produksi mahal, namun sepi penonton.
1. Garuda Superhero
Dianggap sebagai film superhero pertama yang menggunakan teknologi CGI di Indonesia. Awalnya film diklaim akan ramai peminat karena menghadirkan naunsa baru dalam dunia perfilamn. Film ini sendiri diproduksi penuh oleh 9 ahli CGI dari Indonesia dan memakan waktu 10 tahun.Meski dikemas secara futuristik dengan aksi robot-robot dan senjata canggih, ternyata tetap gagal merebut simpati penonton. Dalam 2 minggu penayangannya di bioskop, ternyata film ini hanya mampu mengumpulkan sekitar 24 ribu penonton.
2. Jagoan Instant
Mengusung genre komedi, film superhero ini menjadi sedikit berbeda dengan yang lain. Hampir dari 50% produksi gambarnya menggunakan bantuan teknologi CGI. Kendati demikian, film ini ternyata mendapat sambutan negatif dari masyarakat. Dirilis pertama kali pada 2016, film yang disutradarai oleh Fajar Bustomi ini ternyata hanya ditonton sekitar 116 ribu orang. Padahal pihak produksi menargetkan jutaan penonton. Sungguh jauh dari harapan.
3. Bangkit
Digarap oleh produser kenamaan Riko Priyanto, film Bangkit ini menelan dana hingga 12 milyar. Terpaut jauh dari film Indonesia kebanyakan yang hanya menghabiskan dana 5 hingga 8 milyar. Diharapkan mampu menarik hingga jutaan penonton, film ini justru hanya ditonton 114 ribu selama penayangan, dengan total penjualan tiket sekitar 350 juta.
4. Rafathar
Banyak pihak yang megira film ini dapat menembus hingga 2 juta penonton saat pemutaran. Selain karena
produksinya yang menggunakan teknologi canggih, daya tarik Raffi Ahmad dan Nagita Slavyna diharap mampu menarik penonton. Namun, kenyataan berkata lain. Berdasarkan rumor pun, film ini juga bekerja sama dengan salah satu studio produksi yang pernah mengerjakan film hollywood seperti Incridible Hulk dan Superman Returns. Bahkan, dana yang dikeluarkan pun tidak tanggung-tanggung, yakni 18 milyar Rupiah. Namun sekali lagi, film ini ternyata sepi penonton di pasaran. Dirilis bulan agustus, Rafathar hanya mampu menarik hingga 400 ribu penonton.
Demikianlah 4 film Indonesia yang diproduksi dengan teknologi CGI yang super duper mahal, tapi tidak mendapat repson bagus oleh masyarakat.
Editor : Rizal Saleem
Namun, menggelontorkan biaya hingga milyaran rupiah untuk pembuatan film, ternyata bukanlah sebuah jaminan untuk membuat film tersebut laris di pasaran. Beberapa film besutan anak bangsa pun sudah menjadi korban.
Bonepos.com telah merangkum 4 film Indonesia dengan biaya produksi mahal, namun sepi penonton.
1. Garuda Superhero
Dianggap sebagai film superhero pertama yang menggunakan teknologi CGI di Indonesia. Awalnya film diklaim akan ramai peminat karena menghadirkan naunsa baru dalam dunia perfilamn. Film ini sendiri diproduksi penuh oleh 9 ahli CGI dari Indonesia dan memakan waktu 10 tahun.Meski dikemas secara futuristik dengan aksi robot-robot dan senjata canggih, ternyata tetap gagal merebut simpati penonton. Dalam 2 minggu penayangannya di bioskop, ternyata film ini hanya mampu mengumpulkan sekitar 24 ribu penonton.
2. Jagoan Instant
Mengusung genre komedi, film superhero ini menjadi sedikit berbeda dengan yang lain. Hampir dari 50% produksi gambarnya menggunakan bantuan teknologi CGI. Kendati demikian, film ini ternyata mendapat sambutan negatif dari masyarakat. Dirilis pertama kali pada 2016, film yang disutradarai oleh Fajar Bustomi ini ternyata hanya ditonton sekitar 116 ribu orang. Padahal pihak produksi menargetkan jutaan penonton. Sungguh jauh dari harapan.
3. Bangkit
Digarap oleh produser kenamaan Riko Priyanto, film Bangkit ini menelan dana hingga 12 milyar. Terpaut jauh dari film Indonesia kebanyakan yang hanya menghabiskan dana 5 hingga 8 milyar. Diharapkan mampu menarik hingga jutaan penonton, film ini justru hanya ditonton 114 ribu selama penayangan, dengan total penjualan tiket sekitar 350 juta.
4. Rafathar
Banyak pihak yang megira film ini dapat menembus hingga 2 juta penonton saat pemutaran. Selain karena
produksinya yang menggunakan teknologi canggih, daya tarik Raffi Ahmad dan Nagita Slavyna diharap mampu menarik penonton. Namun, kenyataan berkata lain. Berdasarkan rumor pun, film ini juga bekerja sama dengan salah satu studio produksi yang pernah mengerjakan film hollywood seperti Incridible Hulk dan Superman Returns. Bahkan, dana yang dikeluarkan pun tidak tanggung-tanggung, yakni 18 milyar Rupiah. Namun sekali lagi, film ini ternyata sepi penonton di pasaran. Dirilis bulan agustus, Rafathar hanya mampu menarik hingga 400 ribu penonton.
Demikianlah 4 film Indonesia yang diproduksi dengan teknologi CGI yang super duper mahal, tapi tidak mendapat repson bagus oleh masyarakat.
Editor : Rizal Saleem